Sabtu, Agustus 08, 2009

Faktor-faktor Persebaran Makhluk Hidup

Abiotik
Faktor abiotik merupakan faktor fisik yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan tanaman dan hewan

1. Iklim

3 Zona Iklim Paling berpengaruh terhadap flora dan fauna:

A.  Daerah Iklim Kutub

-    Suhu relative dingin

-    Pemanasan matahari sangat kecil, intensitas dan terjadinya perbedaan mencolok antara musim panas dan dingin terletak 66,5 derajat (LU/LS)  - 90 derajat (LU/LS)

Daerah iklim Kutub dibagi menjadi dua :

a)     Daerah iklim kutub oceanic

- Kutub selatan dan utara yang berbatasan dengan lautan yang sangat luas

- Memiliki ciri ciri :

            - Kelembaban udara relatif tinggi (+_ 55%)

            - gradienthermis (perubahan suku akibat perubahan tempat) relatif                           kecil

            -suhu relatif rendah (10 -40 derajat C)

            - perbedaan suhu, tekanan, dan kelebaban pada musim panas dan                          dingin sangat mencolok

- Tumbuhan yang bisa hidup : hutan cemara, pinus, hutan tundra, kawasan berlumut

b)    Daerah Iklim Kontinental

-    ciri – cirinya :

a.     kelembaban udara +_45%

b.     Suhu udara -10 derajat – 5 derajat C

c.     Gradienthermis 5-10 derajat C

-    Pohon-pohon mulai habis dan mulai ditemukan tundra. Pohon-pohon tidak    dapat bertumbuh di tundra karena terlalu dingin. Tanahnya juga membeku.    Hanya ada sedikit air dan tidak cukup sinar matahari saat musim salju,        hanya lapisan tanah tipis (permafrost) yang mencair di musim panas.

- Banyak binatang dari benua Antartika yang hidup di laut. Beberapa di        antaranya adalah mamalia. Walrus, anjing laut, ikan paus beluga dan paus        narwhal adalah mamalia yang hidup di dalam lautan. Selain itu juga ada        banyak jenis ikan (Char Antartika, trout dan grayling).

B.  Daerah Iklim Sub Tropis

-    Terletak diantara 23,5 LU dan LS s/d 66,5 LU?LS

Daerah iklim Subtropis dibagi menjadi dua :

a)     Iklim subtropis oceanic

-    Gradienthermis relatif 2 -4 derajat C

-    Suhu udara sedang 15 – 26 derajat C

 

b)    Iklim subtropis kontinental

-    Kelembaban udara relatif rendah +_ 35%

-    Gradienthermis sangat besar lebih dari 15 derajat C

-    Suhu rata – rata relatif tinggi 29 – 36 derajat C

C.  Daerah Iklim Tropis

-    terletak diantara 23,5 LU – 23,5 LS

a)     Daerah Iklim tropis oceanic

-    Kelembaban udara relatif tinggi diatas 60%

-    Gradienthermis harian relatif rendah +_ 2-5 derajat C

-    Suhu rata – rata relatif tinggi +_26 derajat C

b)    Daerah Iklim tropis kontinental

-    Kelembaban udara relatif rendah kurang dari 50%

-    Gradienthermis relatif tinggi diatas 10 derajat C

-    Suhu rata – rata relatif tinggi +_ 31derajat C


Iklim sangat mempengaruhi dari persebaran flora dan fauna di suatu negara, perubahan iklim akan mempengaruhi keberadaan flora dan fauna baik dari segi jumlah maupun persebaran yang semakin berkurang. Iklim sendiri adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah dalam kurun waktu yang relatif lama. Sedangkan wilayah Indonesia, memiliki iklim tropis yang sangat dikenali melalui tumbuhan yang sangat besar dan selalu hijau sepanjang tahun.

Perubahan Iklim sendiri berpengaruh terhadap flora dan fauna di daerah Indonesia. Akibatnya ada jenis-jenis flora dan fauna tertentu yang dapat hidup dengan jenis iklim tertentu.


2. Suhu

Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.


3. Kelembapan Udara

Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah.Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    a. Xerophyta (Xerofit), yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
b. Mesophyta (Mesofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
c. Hygrophyta (Higrofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air
d. Tropophyta (Tropofit), yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik. 
Kaktus
Anggrek Lotus Cendawan/jamur


4. Angin

Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.


5. Curah Hujan

Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan. Misalnya, di daerah padanh rumput akan terdapat hewan khas seperti kijang, biri-biri, dan sapi, sedangkan hewan pemangsanya adalah singa dan harimau.



6. Tanah

Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik, kimia dan mineralogi tanah yang dimiliki masing-masing kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan bagi berbagai penggunaan tanah.

  Klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan tertentu. (Contoh : klasifikasi kesesuaian lahan untuk perkebunan, tanah akan diklasifikasikan atas dasar sifat-sifat tanah yang mempengaruhi tanaman perkebunan tersebut seperti drainase tanah, lereng, tekstur tanah dan lainnya).


7. Bahan Organik

Bahan Organik umumnya ditemukan di permukaan tanah, dengan jumlah yang tidak besar (sekitar 3 – 5 %), namun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah sangat besar. Adapun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan akibat terhadap pertumbuhan tanaman adalah:

            *Sebagai granulator (memperbaiki struktur tanah)

    *Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lainnya

        *Menambah kemampuan tanah untuk menahan air

    *Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur hara                 (kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi)

    *Sumber energi bagi mikroorganisme

Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau top soil.



8. Air

Perairan bumi dipenuhi dengan berbagai macam kehidupan. Makhluk-makhluk pertama di dunia berasal dari perairan. Hampir semua ikan hidup di dalam air, selain itu, mamalia seperi lumba-lumba dan ikan paus juga hidup di dalam air. Hewan-hewan seperti amfibi menghabiskan sebagian hidupnya di dalam air. Bahkan, beberapa reptil seperti ular dan buaya hidup di perairan dangkal dan lautan. Tumbuhan seperti alga dan rumput laut menjadi sumber makanan ekosistem perairan. Di samudera, plankton menjadi sumber makanan utama para ikan.



9. Mineral

Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.



10.Keasaman
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.


11.Kadar Garam/Salinitas

Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi. 


Biotik
Faktor yang merupakan makhluk hidup

1. Flora dan Fauna

Faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan.

Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.


2. Aktivitas Manusia

Aktivitas manusia juga sangat berpengaruh dalam persebaran makhluk hidup. Contohnya, semakin banyak manusia yang menebang pohon, tentu semakin sedikit pohon-pohon yang ada. Dan jika manusia terus menerus berburu, tentu hewan-hewan semakin punah. Maka dari itu kesadaran dan aktivitas manusia tentu berperan sangat penting dalam persebaran makhluk hidup.